Ayam Broiler Kerdil Ini Solusi Mengatasinya - Budaya Ternak

https://buatternak.blogspot.com/

BUDAYA TERNAK - Ternak ayam memang usaha sudah umum di lakukan oleh masarakat pedesaan, usaha ini dilakukkan ada yang mandiri ada juga yang di kelola oleh perusahaan.

Lalu apa yang anda lakukan bila pertumbuhan ternak ayam broiler lambat dan mengalami kekerdilan ?

Ayam yang kerdil atau dikenal dengan Sindroma kekerdilan yang cukup banyak di keluhkan dan membuat resah para peternak akibat yang tidak keseragaman ukuran ayam yang anda pelihara padahal DOC kondisinya terlihat seragam.

Ketidak seragaman ukuran ayam mulai terlihat ketika anak ayam berusia 14 hari  ada yang lambat pertumbuhannya.
Kebanyakan peternak beropini bahwa penyebab ketidak seragaman itu yaitu bibit DOC kurang baik, peralatan pakan dan minum kurang memadai, kandang terlalu kecil jumlah ayam terlalu padat, terserang penyakit coccidiosis, dan kualitas pakan kurang baik.


Sumber Masalah Ayam Kerdil

Dalam pemeliharaan ayam broiler dibilang cukup singkat hanya mencapai dalam waktu 4 - 5 minggu sudah bisa di panen. Meskipun demikian singkat dalam pemeliharaan ternak ayam broiler tidak terlepas dari berbagai masalah.
Permasalahan dalam beternak ayam mulai terdeteksi biasanya di masa-masa brooding  padahal masa brooding itu masa keritis pemeliharaan ayam broiler, untuk itu tidak ada salahnya dalam beternak ayam broiler dengan melakukan antisipasi sejak dini untuk antisipasi untuk mencegah terjadinya sumber masalah yang menyebabkan performa ayam broilerkita tidak optimal.

1. Kualitas DOC

Kualitas DOC dapat di pengaruhi dari pembibitan maupun penetasan, misalnya faktor genetik induk, telur tetas berukuran kecil, biasanya dari induk yang terlalu muda kurang dari 25 minggu.

2. Faktor ransum

Kandungan nutrisi dan kecukupan jumlah ransum juga sangat menunjang pertumbuhan ayam, hal yang kadang terlewat dari pantauan para peternak adanya jamur pada ransum.
Kualitas ransum dapat berkurang akibat adanya jamur dan mikotoksin, adanya jamur di ransum dapat menurunkan nutrisi ransum sehingga penyerapan nutrisi tidak optimal.

Selain itu juga jamur akan menghasilkan metabolit sekunder  yaitu mikotoksin yang mengiritasi saluran pencernaan sehingga penyerapan nutrisi terganggu.
Kekurangan ransum  dan air minum dapat menyebabkan kompetisi antar ayam , akibatnya kekurangan ransum yang masuk ke tubuh ayam sehingga pertumbuhan bobot ayam tidak seragam.

3.  Kondisi setres

Dalam kondisi setres akan mempengaruhi pencapaiyan bobot ayam, di saat setres kondisi hormon ACTH  meningkat sehingga proses metabolisme dan penyerapan nutrisi dari ransum menjadi tidak epektif, akibatnya ayam akan banyak makan akantetapi tidak diikuti dengan peningkatan bobot badan yang signifikan, ayam menjadi malas makan sehingga bobot badan ayam tidak tercapai atau tidak seragam.

4.  Serangan penyakit dan virus


Dalam kasus kekerdilan dalam ternak broiler belum di ketahui penyebabnya secara pasti namun beberapa virus telah di temukan pada ayam yang mengalami kasus ini.
Salah satu pirus yang di temui pada ayam yang maengalami kasus ini adalah Reovirus dan penyakitnya di sebut  Helicopter disease atau Runting and stunting syndrome (RSS ). Reovirus akan menginfeksi vili-vili sel epitel usus halus yang akan menyebabkan sebuah gangguan pada fungsi usus  seperti gangguan pencernaan, penyerapan lemak, vitamin larut dan lemak karoten, sehingga target berat badan akan terganggu.

Penyakit helicopter disease yang ditemukan pada ayam broiler penyakit ini dapat juga menyerang pada ayam petelur atau pada pembibit. Penyakit ini napak terlihat pada gejalanya pertumbuhan ayam tidak seragam, gangguan penyerapan nutrisi berhubungan dengan pertumbuhan dan proses pencernaan makanan.
Tanda-tanda yang spesipik dapat di lihat pada pertumbuhan bulu yang tidak normal terutama pada bulu sayap primer.
Selain itu pertumbuhan bulu tidak teratur sehingga bulu-bulu tanpak berdiri terlihat seperti baling-baling dam menimbulkan kesan ayam terlihat seperti helikopter.

Langkah-langkah memilih DOC berkualitas

Kualitas peternakan ayam broiler ditentukan dengan kualitas DOC, jika kita memelihara DOC berkualitas baik maka hasilnyapun akan mendapatkan yang baik pula.
Oleh karena itu kita sebagai peternak harus tau bagai mana ciri-ciri DOC yang berkualitas baik, lalu apa ciri-ciri DOC yang berkualitas baik itu?

Mari kita simak sebagai berikut:


  1. Besarnya relatif seragam, bobot badan sesuai dengan setandar strain biasanya setandar 37 gram ( 37 - 42 gram ) usahakan tidak memelihara grade rendah.
  2. DOC terlihat aktif responsif dan lincah.
  3. Mata cerah atau bersinar.
  4. Bulu cerah tidak kusam tebal.
  5. Bebas dari penyakit terutama pusarnya kering tertutup dengan baik
  6. Kloaka bersih tidak ada kotoran.
  7. Tidak ada cacat fisik atau abnormalita fisik.
  8. Memiliki sisik kaki cerah warna kuning dan tidak kering.
  9. Tidak lemah dan cepat beradaptasi dengan lingkungan.
Dari tanda-tanda di atas untuk memberikan penjelasan untuk memilih dan membedakan baik dan buruknya kualitas DOC untuk menjadikan peternakan ayam broiler anda mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan harapan anda.

Demikian semoga uraiyan tentang langkah antisipasi masalah kekerdilan bermanfaat dan menjadikan sumber pengalaman untuk meningkatkan kualitas peternakan anda.

Comments